Senin, 22 April 2024

Jejak Di Pasir "Lela Anak Centeng"


Antologi Jejak Di Pasir

"Lela Anak Centeng"

Penulis : Nurlaela Aliah,S.Pd.I,M.Pd
ISBN : 978-623-8637-25-6
Penerbit Alineaku

 


Nurlaela Aliah warisan nama dari orangtuaku orang lain biasa memanggil Lela, Aku dilahirkan disebuah desa kecil terletak di kabupaten Cirebon, tepatnya desa Ciledug Tengah (centeng)  kecamatan Ciledug, disinilah aku melewati hari-hariku dengan keluarga yang sederhana. Ayah ku seorang Naib dikampungku dan ibuku seorang Ibu rumah tangga biasa yang dengan sabar dan kasih sayang membesarkan keempat anaknya.

Sebagai seorang ayah tentu saja ayahku menginginkan yang terbaik buat anaknya kelak di kemudian hari.., agar kami bisa berpendidikan tinggi dan mandari. Sebagai pegawai negeri gaji Naib saat itu sangatlah kecil ditambah beras bulog dari pemerintah yang berbau karung, begitulah keadaan PNS pada masa itu.

Untuk mencukupi kebutuhan keluarga ayah  beternak ayam, bebek, itik, berkebun dan membuat empang sebagai penghasilan tambahan. Kami semua anak-anak ikut membantu ayah beternak dan berkebun, tugasku dan sibungsu  memberi pakan ternak dan mengeluarkannya dari kandang, sedangkan tugas kakakku membantu ibu menyiapkan sarapan dan rapi-rapi rumah. Setiap pagi menjelang sekolah aku dan sibungsu memberi makan ternak campuran dedek bakatul ditambah kangkung atau sayuran lainnya yang sudah dirajang lalu di taruh dibatok kelapa, begitu pula sore hari menjelang magrib. Ada hal yang paling mengesankan disini setiap kali memberi makan ternak asalkan saya keluar pintu membawa ember pakan,  ayam, itik, dan bebek langsung mendekati kakiku dan mengikuti kemana saya pergi, begitu juga menjelang magrib asalkan saya membunyikan suara keuur… keurr… keur…. atau wekk…wekkkk … ayam, itik dan bebek masuk kandang dengan sendirinya.

Suatu hari ayam peliharaanku sakit ku berinama dia siputih karena bulunya putih semua, aku dan sibungsu merawatnya dengan cara dipisahkan dari yang lainnya diberi obat dan vitamin setiap hari aku tengok berharap bisa sembuh, ketika aku pergi sekolah ayah menyembelihnya, pulang sekolah saya mencari ayam tersebut lalu menangis marah dan  kesal. Ayah meminta maaf, mulai saat itu lah saya jadi tidak suka ayam kampung jika ibu memasak ayam teringat sama siputih.

Sebagai permintaan maaf ibu merayuku sambil membawa sepatu dan tas sekolah  baru, aku merasa senang, ibu berkata tidak usah sedih lagi dan lebih giat lagi belajarnya. Dalam hal pendidikan orang tuaku termasuk orang yang suport berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya, ada hal selalu ku ingat sampai kini, orang tuaku ketika menitipkan ku kepada bapak/ibu guru baik di SD, Sekolah Agama ataupun di tempat pengajian selalu membawa bambu yang sudah di belah dan dipotong kira-kira sebesar ibu jari panjangnya 1M sambil berkata " Saya titip anak saya untuk belajar jika bandel pukul betisnya dengan ini" Karena itulah kami giat belajar.

Pagi hari sebelum berangkat sekolah aku wajib menyetor 1 hafalan surat pendek pada ayah setelah itu di beri uang jajan jika hafalanku lancar uang sakunya bisa  dua kali lipat, sekolahku tidak jauh dari rumah, aku sekolah di SD ciledug kulon dari pagi sampai jam 12 siang setelah itu pulang makan istirahat kemudian jam 2 aku sudah harus berada di sekolah agama milik ustadz Suryadi kira-kira 2KM dari rumah sampai jam 5 sore , Jadi izasahku ada 2 satu sekolah umum satu lagi sekolah agama, perlu di ketahui sekolah SD pelajaran yang di ajarkan hanya pelajaran umum saja sedangkan sekolah agama pelajaran yg di ajarkan PAI yaitu Fikih Islam, SKI, Qurdist, Bahasa Arab, Khot Wal Imla, Tajwid, Akidah Akhlak dan dll.

Di daerahku masih kental dengan budaya magrib mengaji, menjelang magrib aku mengaji di masjid Jami Darussalam sampai jam 9 malam, letaknya deket alun-alun lebih jauh lagi dari sekolah agama, meskipun jarak belajar yang kami tempuh cukup jauh kami tidak pernah mengeluh bahkan senang-senang saja kami pergi ramai-ramai bersama teman-teman jalan kaki, saat itu belum ada kendaraan umum kecuali beca dan dokar itupun kalo sore sudah tidak ada. Aku termasuk anak aktif serba ingin tahu juga anak rajin belajar semua pelajaran ku senangi, ketika aku hatam Alquran untuk pertama kali, orang tuaku tampak senang ia membuat selametan dengan tumpeng dibawa ke tempat pengajian di masjid Darussalam, saat itu di masjid ada 5 anak yang hatam Al-Quran jadi ada 5 tumpeng. setelah pembacaan tahlilan  (yasinan) kami semua makan-makan  merayakannya.

Hari pekan adalah hari paling dinanti karena kami diperbolehkan nonton TV sepuasnya meskin pun TV layar hitam putih chanelnya hanya ada TVRI sudah membuat kami bahagia, ada beberapa acara TV faforitku yaitu Film si Unyil, Ria Jenaka, Album Minggu ini  sore dikit Film ACI Aku Cinta Indonesia, Namun malamnya kami sudah harus mempersiapkan untuk kegiatan esok. Ku sadari betul ayahku disiplin dalam mendidik anak-anaknya, ayah ku ingin semua anak-anaknya Cukup Cakap mandiri pandai membaca alquran dan bila beliau sudah meninggal ada anak-anak yang mengirim doa untuknya, begitu kata ayahku.

Begitulah kenangan indah saat aku kecil, kini orang tuaku telah tiada, beliau telah meninggalkan kami untuk selamanya, memenuhi panggilan tuhan maha kuasa, orangtuaku inspirasiku mengajarkan ketauladanan, orangtuaku simpulkan ketegasan, agar kami raih kemenangan, orangtuaku telah mengantarkan kami menggapai cita-cita.

Tamat

Download Naskah Lela Anak Centeng dalam Antologi berjudul Jejak di Pasir Di bawah ini !!!!


Terimakasih atas kunjungannya, mohon doa' agar kami sekeluarga diberikan kesehatan dan blog ini terus berkembang serta berguna bagi semua orang. Memberi manfa'at baik di dunia maupun di akhirat.

Berbagi dengan Ikhlas, semoga menjadi amal jariah......

Jika informasi ini bermanfaat, Jangan lupa Share ya, Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatu


Untuk bergabung bersilaturahmi di  WA  GURU MI KAB.BOGOR silahkan        KLIK 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Juknis PPDB Madrasah Tahun Pelajaran 2025/2026 Resmi Dimulai, Inilah Juknisnya

Assalamualakum warrohmatullahi wabarokaatuh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI secara resmi menerbitkan  Petunjuk Tek...