Senin, 22 April 2024

Wanita,Pekerjaan, dan Keluarga

 



        Perempuan berhak membuat pilihan dalam hidup. Termasuk pilihan untuk menjadi ibu rumah tangga dan Wanita karier. Bagiku, prestise tertinggi seorang Perempuan adalah membangun keluarga yang baik namun bukan berarti menghalanginya untuk berkarier. Bagaimana tidak, perjalanan menjadi seorang ibu punya ceritanya masing-masing, begitu juga denganku.

Aku menikah diusia muda, sudah satu tahun menikah aku belum dikaruniai anak, hari-hariku rapi-rapi rumah menunggu suami pulang kerja, lama-lama aku mulai jenuh dan meminta ijin suami untuk bekerja alhamdulillah suami mengijinkan.

Awal aku memulai karier menjadi tenaga honorer di sebuah instansi pemerintah dengan gaji seadanya, aku termasuk orang yang akktif segala hal ingin dicoba begitu juga ketika atasan memberikan perintah aku selalu menyelesaikan dengan senang  alhasil aku menjadi kaki tangan atasan mewakili rapat melobi orang dll. disini bukan untuk mencari muka tetapi ingin mengaktualisasikan kemampuan yang dimiliki, menerapkan kemandirian sehingga bisa menjadi contoh dan motivasi bagi anak-anak kelak. Ketika sedang menikmati indahnya berkarier aku hamil dan melahirkan, Satu kendala besar yang saya hadapi adalah menyesuaikan diri dengan rutinitas baru. Dari yang awalnya sibuk dengan bekerja sekarang harus mengatur jadwal penuh antara pekerjaan rumah tangga, mengurus bayi, dan menjalani pekerjaan kantor, terkadang suami merasa kasihan melihatku namun dia selalu memberikan dorongan yang tulus tentunya semua di bangun atas dasar kepercayaan Bersama, kami selalu membicarakan dan mencari Solusi apapun yang terjadi dalah hidup. Aku berprinsip bahwa pekerjaan adalah sebuah ibadah alat untuk membesarkan anak-anak agar cukup, cakap, Mandiri dan selamat dihadapan-Nya. 

Pendorong utama dalam perjalanan karierku adalah ingin memberikan yang terbaik buat keluarga, Keluarga adalah prioritas utama dalam hidup saya. Saya selalu mencari cara untuk memberikan waktu dan perhatian yang cukup bagi suami dan anak saya, focus dalam menjaga keseimbangan antara karier dan peran sebagai ibu rumah tangga, namun tidak ingin mengorbankan kehadiran dan kasih sayang untuk keluarga demi kesuksesan berkarier. Oleh sebab itu untuk mewujudkan keseimbangan waktu bagi karir dan keluarga dibutuhkan suatu komitmen diri. Untuk keseimbangan waktu pekerjaan dan keluarga maka Saya termasuk orang yang patuh dan tepat waktu, selalu komitmen dengan waktu, saya akan berusaha mengatur waktu untuk keluarga, mengatur kebutuhan anak dan suami sebelum berangkat kerja saya lakukan dengan penuh semangat dan sukacita, terkadang pada malam hari saya mempersiapkan masakan yang akan di masak, baju yang akan di pakai, menyiapkan untuk sikecil dll.

Saat si kecil sakit terlintas dalam benak persaan bersalah karena aku harus meminta ijin kantor meninggal pekerjaan untuk focus merawat sikecil, aku dan suami saling menguatkan bahwa apapun yang terjadi keluarga prioritas utama, bekerja ibadah keluarga pun ibadah, suamiku berkata tidak usah merasa bersalah karena meningggalkan pekerjaan bahkan mengambil cuti pun tak apa. Tidak ada manusia yang sempuran begitu juga saya memiliki keterbatasan waktu pikiran dan tenaga, agar semuanya berjalan lancar saya di bantu asisten rumah tangga terkadang meminta bantuan kakak permpuan saya agar melihat sikecil saat saya kerja, kebetulan rumahnya bersebelahan dengan saya.

Di sela-sela rutinitas kegiatan kantor dan rumah, setiap hari minggu kami jalan santai dari rumah ke lapangan komplek sambil menorong sikecil di roda, bahkan sebulan sekali saya dan suami memanjakan diri pergi ke cafee, nonton bareng, dan belanja, ke SPA atau ketempat lainnya, hal ini di lakukan agar pikiran emosi menjadi lebih Fresh hidup lebih bersemangat dan menjalani hidup ini penuh rasa syukur

Dua tahun sudah usia anakku, aku pun sudah terbiasa menyatukan peran antara pekerjaan kantor dan keluarga, semua ini aku lakukan dengan iklash tekun dan penuh kesabaran, pada usia anakku dua tahun ini aku mengikuti tes CPNS tepatnya di tahun 2003 dan dinyatakan lulus seleksi ditahun 2004. Saya diangkat menjadi PNS yakni sebagai Staf pada salah satu instansi pemerintahan daerah di kabupaten Bogor hingga sekarang,  hal yang didambakan sejak lama akhirnya terwujud.

Download Naskah Wanita, Pekerjaan, dan Keluarga dalam Antologi berjudul Di Bahu Ibu Di bawah ini !!!!


Terimakasih atas kunjungannya, mohon doa' agar kami sekeluarga diberikan kesehatan dan blog ini terus berkembang serta berguna bagi semua orang. Memberi manfa'at baik di dunia maupun di akhirat.

Berbagi dengan Ikhlas, semoga menjadi amal jariah......

Jika informasi ini bermanfaat, Jangan lupa Share ya, Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Juknis PPDB Madrasah Tahun Pelajaran 2025/2026 Resmi Dimulai, Inilah Juknisnya

Assalamualakum warrohmatullahi wabarokaatuh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI secara resmi menerbitkan  Petunjuk Tek...